BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Perawatan
kehamilan merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan untuk mencegah
terjadinya komplikasi dan kematian ketika persalinan, disamping itu juga untuk
menjaga pertumbuhan dan kesehatan janin. Memahami perilaku perawatan kehamilan
( ante natal care) adalah penting untuk mengetahui dampak kesehatan bayi dan si
ibu sendiri. Fakta di berbagai kalangan masyarakat di Indonesia, masih banyak ibu-ibu
terutama ibu-ibu yang berada di daerah terpencil menganggap bahwa kehamilan adalah hal biasa, alamiah dan
kodrati. Mereka tidak perlu memeriksakan dirinya secara rutin ke bidan maupun
dokter. Masih banyaknya ibu-ibu yang kurang menyadari pentingnya pemeriksaan
kehamilan ke bidan menyebabkan tidak terdeteksinya faktor resiko tinggi yang
mungkin dialami oleh mereka.
Mengingat keadaan tersebut, kita perlu
memperhatikan aspek sosial budaya masyarakat dalam kaitannya dengan keadaan
kesehatan di Indonesia. Sehingga kita dapat melihat penyakit atau masalah
kesehatan bukan saja dari sudut gejala, sebab-sebabnya, wujud penyakit, obat
dan cara menghilangkan penyakit, tetapi membuat kita untuk berfikir tentang
bagaimana hubungan sosial budaya, geografi, demografi, dan persepsi masyarakat
dengan masalah yang sedang dihadapi.
Melihat luasnya masalah kesehatan yang
dihadapi, maka bidan sebagai petugas kesehatan harus mempelajari ilmu-ilmu lain
yang terkait dengan kesehatan. Sehingga pelayanan yang diberikan memberikan
hasil yang optimal.
Di bawah ini kita dapat melihat
bagaimana hubungan antara sosial budaya dengan pembangunan kesehatan, khususnya
pembangunan kesehatan masyarakat.
1.2 TUJUAN
·
Mahasiswa mengetahui masalah sosial
budaya tentang ibu hamil
·
Mahasiswa mengetahui budaya terhadap
kesehatan ibu hamil
·
Mahasiswa mengetahui aspek sosial
terhadap kesehatan ibu hamil
·
Mahasiswa mengetahui kebiasaan adat
istiadat dan perilaku yang merugikan
·
Mahasiswa mengetahui gangguan yang
datang saat hamil
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
SOSIAL BUDAYA IBU HAMIL
Berikut
budaya yang ada di beberapa daerah terhadap kesehatan ibu hamil :
JAWA
1.
Jawa Tengah
•
Bahwa ibu hamil pantang makan telur karena akan mempersulit persalinan dan
pantang makan daging karena akan menyebabkan perdarahan yang banyak.
2.
Jawa Barat
•
Ibu yang kehamilannya memasuki 8-9 bulan sengaja harus mengurangi makannya agar
bayi yang dikandungnya kecil dan mudah dilahirkan.
3.
Masyarakat Betawi
•
Berlaku pantangan makan ikan asin, ikan laut, udang dan kepiting karena dapat
menyebabkan ASI menjadi asin.
4.
Jawa Timur
•
Membawa gunting atau pisau saat pergi
5.
Madura
•
Ibu hamil pantang makan telur, ikan asin, nanas, dan terong
6.
Daerah Subang
•
Ibu hamil pantang makan dengan menggunakan piring yang besar karena khawatir
bayinya akan besar sehingga akan mempersulit persalinan. Dan memang, selain
ibunya kurang gizi, berat badan bayi yang dilahirkan juga rendah.Tentunya hal
ini sangat mempengaruhi daya tahan dan kesehatan si bayi. Selain itu, larangan
untuk memakan buah-buahan seperti pisang, nenas, ketimun dan lain-lain bagi
wanita hamil juga masih dianut oleh beberapa kalangan masyarakat terutama
masyarakat di daerah pedesaan.
SUMATERA
-
Dilarang makan dengan menggunakan sendok besar
-
Dilarang minum es
-
Dilarang makan buah stroberi
-
Dilarang makan susu kedelai
-
Dilarang melilitkan handuk di leher
-
Dilarang membunuh binatang
-
Memakai benang hitam melingkari perut
-
Dilarang lewat belakang ibu hamil
KALIMANTAN
-
Dilarang duduk di depan pintu
-
Dilarang keluar rumah waktu senja hari
-
Dilarang makan pisang dempet
-
Dilarang meletakkan sisir di atas kepala
-
Dilarang pergi ke hutan
-
Dilarang menganyam bakul
SULAWESI
-
Dilarang minum air putih terlalu banyak
-
Dilarang makan gula merah atau nanas
-
Dilarang makan cumi-cumi
MALUKU
-
Memasukkan minyak ke dalam vagina
-
Minum air akar rumput Fatimah
-
Minum madu dan telur
-
Makan daun kemangi
PAPUA
-
Ibu hamil dimasukkan ke kandang ternak
-
Melahirkan di pinggir sungai
-
Jika memiliki bayi kembar, harus membunuh salah satu bayi tersebut
2.2
ASPEK SOSIAL TERHADAP KESEHATAN IBU HAMIL
Selain
pada masa hamil, pantangan-pantangan atau anjuran masih diberlakukan juga pada
masa pasca persalinan. Pantangan ataupun anjuraan ini biasanya berkaitan dengan
proses pemulihan kondisi fisik misalnya, ada makanan tertentu yang sebaiknya
dikonsumsi untuk memperbanyak produksi ASI, ada pula makanan tertentu yang
dilarang karena dianggap dapat mempengaruhi kesehatan bayi. Secara tradisional,
ada praktek-praktek yang dilakukan oleh dukun beranak untuk mengembalikan
kondisi fisik dan kesehatan si ibu, Misalnya mengurut perut yang bertujuan
untuk mengembalikan rahim ke posisi semula, memasukkan ramuan-ramuan seperti
daun-daunan kedalam vagina dengan maksud untuk membersihkan darah dan cairan
yang keluar karena proses persalinan, atau memberi jamu tertentu untuk
memperkuat tubuh (Iskandar et al., 1996).
2.3 KEBIASAAN
ADAT ISTIADAT DAN PERILAKU YANG MERUGIKAN
Kebiasaan-kebiasaan
adat istiadat dan perilaku masyarakat sering kali merupakan penghalang atau
penghambat terciptanya pola hidup sehat di masyarakat. Perilaku, kebiasaan, dan
adat istiadat yang merugikan seperti misalnya ibu hamil dilarang tidur siang
karena takut bayinya besar dan akan sulit melahirkan, membawa gunting kecil /
pisau / benda tajam lainnya di kantong baju si ibu agar janin terhindar dari
marabahaya. Faktanya hal ini justru lebih membahayakan apabila benda tajam itu
melukai si ibu.
Tingkat
kepercayaan masyarakat kepada terhadap petugas kesehatan, dibeberapa wilayah
masih rendah. Mereka masih percaya kepada dukun karena kharismatik dukun
tersebut yang sedemikian tinggi, sehingga ia lebih senang berobat dan meminta
tolong kepada ibu dukun.
Petugas
kesehatan pemerintah dianggap sebagai orang baru yang tidak mengenal masyarakat
di wilayahnya dan tidak mempunyia kharismatik.
Selain
faktor tersebut, rendahnya kunjungan masyarakat ke pelayanan kesehatan
dikarenakan jauhnya lokasi pelayanan kesehatan dengan rumah penduduk sehingga
walaupun masyarakat sudah mempunyai kemauan memeriksakan dirinya ke pelayanan
kesehatan, namun karena jauh ia harus segera mendapatkan pertolongan, akhirnya
ia berobat ke dukun yang dekat lokasinya.
2.4
BUDAYA UPACARA ADAT MASA KEHAMILAN
a. Upacara Mengandung Empat Bulan
Dulu
pada masyarakat Jawa Barat apabila seorang perempuan baru mengandung 2 atau 3
bulan belum disebut hamil, masih disebut mengidam. Setelah lewat 3 bulan
barulah disebut hamil. Upacara mengandung Tiga Bulan dan Lima Bulan dilakukan
sebagai pemberitahuan kepada tetangga dan kerabat bahwa perempuan itu sudah
betul-betul hamil.
Namun
sekarang kecenderungan orang-orang melaksanakan upacara pada saat kehamilan
menginjak empat bulan, karena pada usia kehamilan empat bulan itulah saat
ditiupkannya roh pada jabang bayi oleh Allah SWT. Biasanya pelaksanaan upacara
mengandung empat bulan ini mengundang pengajian untuk membacakan doa selamat,
biasanya doa nurbuat dan doa lainnya agar bayinya mulus, sempurna, sehat, dan
selamat.
b. Upacara Mengandung Tujuh Bulan/Tingkeban
Upacara
Tingkeban adalah upacara yang diselenggarakan pada saat seorang ibu mengandung
7 bulan. Hal itu dilaksanakan agar bayi yang di dalam kandungan dan ibu yang
melahirkan akan selamat. Tingkeban berasal dari kata tingkeb artinya tutup,
maksudnya si ibu yang sedang mengandung tujuh bulan tidak boleh bercampur
dengan suaminya sampai empat puluh hari sesudah persalinan, dan jangan bekerja
terlalu berat karena bayi yang dikandung sudah besar, hal ini untuk menghindari
dari sesuatu yang tidak diinginkan. Di dalam upacara ini biasa diadakan
pengajian biasanya membaca ayat-ayat Al-Quran surat Yusuf, surat Lukman dan
surat Maryam.
Di
samping itu dipersiapkan pula peralatan untuk upacara memandikan ibu hamil ,
dan yang utama adalah rujak kanistren yang terdiri dari 7 macam buah-buahan.
Ibu yang sedang hamil tadi dimandikan oleh 7 orang keluarga dekat yang dipimpin
seorang paraji secara bergantian dengan menggunakan 7 lembar kain batik yang
dipakai bergantian setiap guyuran dan dimandikan dengan air kembang 7 rupa.
Pada guyuran ketujuh dimasukan belut sampai mengena pada perut si ibu hamil,
hal ini dimaksudkan agar bayi yang akan dilahirkan dapat berjalan lancar (licin
seperti belut). Bersamaan dengan jatuhnya belut, kelapa gading yang telah
digambari tokoh wayang oleh suaminya dibelah dengan golok. Hal ini dimaksudkan
agar bayi yang dikandung dan orang tuanya dapat berbuat baik lahir dan batin,
seperti keadaan kelapa gading warnanya elok, bila dibelah airnya bersih dan
manis. Itulah perumpamaan yang diharapkan bagi bayi yang dikandung supaya
mendapatkan keselamatan dunia-akhirat.
Sesudah
selesai dimandikan biasanya ibu hamil didandani dibawa menuju ke tempat rujak
kanistren tadi yang sudah dipersiapkan. Kemudian sang ibu menjual rujak itu
kepada anak-anak dan para tamu yang hadir dalam upacara itu, dan mereka
membelinya dengan menggunakan talawengkar, yaitu genteng yang sudah dibentuk
bundar seperti koin. Sementara si ibu hamil menjual rujak, suaminya membuang
sisa peralatan mandi seperti air sisa dalam jajambaran, belut, bunga, dsb.
Semuanya itu harus dibuang di jalan simpang empat atau simpang tiga. Setelah
rujak kanistren habis terjual selesailah serangkaian upacara adat tingkeban.
c. Upacara Mengandung Sembilan Bulan
Upacara
sembuilan bulan dilaksanakan setelah usia kandungan masuk sembilan bulan. Dalam
upacara ini diadakan pengajian dengan maksud agar bayi yang dikandung cepat
lahir dengan selamat karena sudah waktunya lahir. Dalam upacara ini dibuar
bubur lolos, sebagai simbul dari upacara ini yaitu supaya mendapat kemudahan
waktu melahirkan, lolos. Bubur lolos ini biasanya dibagikan beserta nasi
tumpeng atau makanan lainnya.
d. Upacara Reuneuh Mundingeun
Upacara
Reuneuh Mundingeun dilaksanakan apabila perempuan yang mengandung lebih dari
sembilan bulan,bahkan ada yang sampai 12 bulan tetapi belum melahirkan juga,
perempuan yang hamil itu disebut Reuneuh Mundingeun, seperti munding atau
kerbau yang bunting. Upacara ini diselenggarakan agar perempuan yang hamil tua
itu segera melahirkan jangan seperti kerbau, dan agar tidak terjadi sesuatu
yang tidak diinginkan.
Pada
pelaksanaannya leher perempuan itu dikalungi kolotok dan dituntun oleh indung
beurang sambil membaca doa dibawa ke kandang kerbau. Kalau tidak ada kandang
kerbau, cukup dengan mengelilingi rumah sebanyak tujuh kali. Perempuan yang
hamil itu harus berbuat seperti kerbau dan menirukan bunyi kerbau sambil
dituntun dan diiringkan oleh anak-anak yang memegang cambuk. Setelah
mengelilingi kandang kerbau atau rumah, kemudian oleh indung beurang dimandikan
dan disuruh masuk ke dalam rumah. Di kota pelaksanaan upacara ini sudah jarang
dilaksanakan.
2.5
GANGGUAN YANG DATANG SAAT HAMIL
Kehamilan
ibarat sebuah keajaiban. Di dalam perut seorang ibu tumbuh janin. Hampir
dipastikan kehamilan ini kerap dibarengi kerewelan karena muncul berbagai
gangguan. Apa saja?
Saat
Anda berbadan dua memang bukan cuma membawa perubahan suasana hati, tapi juga
mengakibatkan munculnya beberapa “penyakit”. Kendati begitu, calon ibu tak
perlu mengkhawatirkannya. Karena biasanya tidak berbahaya. Kecuali pada
beberapa kasus patut dicurigai jika “penyakit” ini berlanjut makin parah.
Itu
sebabnya ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan secara rutin. “Jika ada
kelainan, kan, bisa terdeteksi secara dini. Dengan demikian, kita bisa mengobati
gangguan tersebut secepat mungkin,” ujar dr. Nanang Hasani, Sp.OG dari RSIA
Hermina Podomoro.
Tapi
secara medis, perubahan tubuh dalam kehamilan memang mengakibatkan munculnya
berbagai gangguan. Sebut saja, seorang ibu hamil menjadi lebih sering keletihan.
Secara logika pun ini bisa terjawab. Dengan beban yang berat seperti perut
membesar, pantaslah jika ia merasa begitu letih.
Nah,
apa saja gangguan tersebut? Ikuti pemaparan di bawah ini:
*
Perubahan Pembuluh Darah.
Akan
tampak garis biru yang samar-samar di bawah kulit, pada payudara, dan perut.
Itu adalah kondisi normal saat hamil. Jaringan pembuluh darah mengembang untuk
membawa darah lebih banyak bagi kehamilan.
Tak
perlu dikhawatirkan karena umumnya akan menghilang dengan sendirinya setelah
melahirkan.
*
Varises.
Pembuluh
darah balik (vena) yang normal dan sehat membawa darah kembali ke jantung dari
anggota tubuh. Karena harus bekerja melawan gaya berat, maka pembuluh vena
dirancang untuk memiliki serangkaian katup yang mencegah membaliknya aliran darah.
Bila katup ini hilang, darah cenderung berkumpul pada vena di mana tarikan gaya
beratnya besar (seperti kaki, anus/vulva).
Masalah
ini lebih sering terjadi pada wanita yang kegemukan daripada pria, dan sering
muncul pertama kali saat hamil. Lantaran bertambahnya tekanan pada vena kaki,
volume darah yang bertambah, terjadinya relaksasi otot-otot pada pembuluh darah
yang disebabkan oleh hormon kehamilan.
Varises
pada kehamilan dapat dicegah, antara lain dengan menghindari: kenaikan berat
badan berlebih, duduk terlalu lama, mengangkat barang berat, mengejan terlalu
kuat saat buang air besar, menggunakan pakaian ketat, merokok, dan sebagainya.
Penghilangan
varises lewat pembedahan tak dianjurkan saat hamil. Toh, kebanyakan varises ini
akan menghilang sendirinya setelah melahirkan. Biasanya saat berat badan
kembali normal.
“Yang
dikhawatirkan jika varises terdapat pada jalan lahir. Karena akan mengganggu
proses persalinan. Mungkin bisa terjadi perdarahan,” ujar dr. Nanang.
*
Guratan pada Perut.
Gurat-gurat
di atas perut diakibatkan oleh meregangnya kulit. Biasanya karena pertambahan
berat badan yang terlalu banyak/cepat.
Gurat-gurat
ini memang sulit untuk dihilangkan, tapi tak perlu berkecil hati. Anggap saja
itu sebagai hadiah dan bagian dari kesempurnaan Anda sebagai wanita yang telah
melahirkan.
Perlu
para ibu ketahui, perut hamil memang perut yang gatal dan akan bertambah gatal
seiring bertambahnya usia kehamilan. Ini disebabkan perut ibu membesar sehingga
kulit perut meregang. Akibatnya kulit menjadi kering.
Kendati
terasa gatal, hindari untuk menggaruk. Cukup olesi dengan cairan pelembab
kulit. Memang tak akan menghilangkan sama sekali rasa gatal. Paling tidak, bisa
mengurangi keadaan tersebut.
*
Perut Terasa Panas.
Pada
awal kehamilan, tubuh akan memproduksi sejumlah progesteron dan estrogen yang
cenderung melemaskan semua jaringan otot halus di seluruh tubuh, termasuk
saluran pencernaan. Akibatnya kadang-kadang makanan berjalan lambat di dalam
sistem pencernaan, sehingga perut terasa kembung dan panas.
Rasa
panas di perut akibat melemasnya cincin otot yang memisahkan kerongkongan
dengan lambung. Akibatnya, makanan dan cairan yang keras serta asam dapat masuk
ke kerongkongan dari lambung. Asam lambung ini merangsang dinding kerongkongan
yang peka sehingga menyebabkan rasa panas. Untuk menghindarinya usahakan makan
sedikit-sedikit tapi sering. Hindari posisi membungkuk dengan melekukkan
pinggang.
*
Mual di Pagi Hari.
Morning
sickness atau mual dui pagi hari lumrah terjadi pada kehamilan. Hampir semua ibu
hamil mengalaminya. Biasanya terjadi pada tiga bulan pertama kehamilan. Tetapi
kadang ada yang sangat berlebihan, mual sepanjang 9 bulan (hiperemesis
gravidarum). Penyebab mual ini adalah akibat peningkatan kadar hormon estrogen
dan HCG (human chorionic gonadotrophine) dalam serum darah ibu.
Tak
ada obat yang paling ampuh untuk menghilangkan rasa mual. “Bisa dicegah dengan
menghindari makanan atau sumber penyebab mual tersebut,” kata dr. Nanang.
*
Tak Suka Susu.
Banyak
ibu yang khawatir dengan kondisi janin karena ia tak suka susu. Sebetulnya yang
perlu diperhatikan oleh ibu hamil adalah janin tak perlu susu, melainkan
kalsium. Tentunya banyak bahan pengganti susu yang tak kalah kandungan
kalsiumnya.
*
Sembelit.
Salah
satu penyebabnya adalah meningkatnya relaksasi otot-otot saluran pencernaan
akibat meningkatnya hormon-hormon kehamilan sehingga sistem pembuangan menjadi
lamban. Penyebab lain, tekanan dari rahim yang terus tumbuh kepada usus
menghambat kegiatan normal usus.
Anda
dapat menghindarinya dengan mengkonsumsi cukup makanan berserat, seperti
sayuran dan buah-buahan. Juga jaga agar tubuh tak kekurangan air.
Anda
pun harus tetap bergerak aktif. Jangan lantaran hamil, lantas Anda tidur
sepanjang hari. Selama dokter tak melarang, Anda bisa tetap beraktivitas.
Tambahkan sedikit olahraga seperti jalan pagi.
*
Sulit Bernapas.
Kesulitan
bernapas biasanya mulai terjadi saat kehamilan memasuki trimester kedua. Rahim
yang membesar mendorong diafragma ke atas sehingga paru-paru terdesak dan sulit
baginya untuk berkembang penuh.
Peredaran
biasanya terjadi setelah janin bergerak ke posisi bagian bawah rongga panggul,
menjelang persalinan. Mungkin Anda akan lebih mudah bernapas bila duduk tegak
daripada duduk bersandar atau membungkuk.
Jika
kesulitan bernapas berlanjut parah, disertai pernapasan yang cepat, ujung jari
membiru, terdapat nyeri pada dada dan denyut nadi lebih cepat, mungkin ada
masalah. Segera hubungi dokter.
*
Anemia.
Karena
volume darah meningkat selama kehamilan, maka jumlah zat besi yang dibutuhkan
untuk memproduksi sel darah merah akan meningkat pula secara bertahap.
Untuk
mencegah anemia kekurangan zat besi, ibu hamil dianjurkan makan makanan yang
kaya zat besi. Biasanya dokter akan memberi resep tambahan zat besi.
Bila
kekurangan zat besinya ringan, mungkin tak terdapat gejala-gejala. Tapi ketika
sel darah merah pembawa oksigen makin bertambah kurang, ibu akan menunjukkan
gejala pucat, letih, lemah, berdebar, sesak napas, dan pingsan.
*
Mimisan.
Tersumbatnya
yang disertai mimisan mungkin terjadi karena kadar estrogen dan progesteron
yang tinggi beredar pada tubuh, sehingga menyebabkan banyaknya aliran darah
pada membran mukosa dari hidung. Akibatnya menjadi lunak dan membengkak, mirip
seperti leher rahim yang akan menyiapkan kelahiran.
Untuk
menghentikan mimisan, lebih baik duduk atau berdiri sedikit miring ke depan
daripada berbaring atau bersandar ke belakang. Tekan kedua lubang hidung
bersamaan dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk. Tahan selama 5-10 menit.
Ulangi beberapa kali sampai pendarahan berhenti.
*
Pengeluaran Cairan dari Vagina.
Tak
berbeda seperti saat Anda akan mengalami menstruasi, vagina akan sedikit
mengeluarkan cairan. Normalnya berwarna putih susu, encer, dan berbau sedikit.
Umumnya jumlahnya akan bertambah seiring bertambahnya usia kehamilan.
Anda
bisa menggunakan pembalut untuk memberi rasa nyaman. Tapi jangan menggunakan
tampon. Atau seringlah mengganti celana dalam Anda dengan menggunakan bahan
katun.
*
Mengompol.
Pada
trimester terakhir, beberapa ibu hamil mengompol. Biasanya ketika batuk,
tertawa terlalu keras, atau bersin. Mengompol ini terjadi karena tekanan dari
rahim yang terus membesar terhadap kantung kemih.
Biasanya
akan pulih dengan sendirinya setelah melahirkan. Beberapa latihan yang
bertujuan untuk menguatkan otot-otot panggul, juga bisa mengatasi kondisi ini.
*
Keletihan.
Jangan
merasa diri sebagai wanita super, karena keletihan lumrah terjadi selama
kehamilan. Apalagi pada trimester ketiga. Beban kandungan yang makin berat,
ditambah mungkin ibu hamil kurang tidur. Rasa khawatir akan persalinan pun
membuat calon ibu merasa sangat letih. Karena itu perbanyak istirahat dan makan
cukup.
Calon
ibu perlu mewaspadai keletihan ini jika terjadi sangat berlebihan. Misalnya,
Anda sudah merasa cukup rileks, tak bekerja terlalu berat, tapi keletihan tetap
terjadi. Konsultasikan dengan dokter. “Saat konsultasi, calon ibu diharapkan
bisa menceritakan semua keluhan yang ada. Sehingga dokter bisa segera memberi
penanganan jika diperlukan,” nasehat dr. Nanang.
*
Kesemutan.
Ada
ibu hamil yang merasa kesemutan di daerah telapak tangan dan kakinya. Kesemutan
yang menyerang ibi hamil mungkin disebabkan: kekurangan vitamin B, gangguan
metabolisme tubuh penekanan ujung-ujung saraf tepi oleh penumpukan cairan di
daerah ujung-ujung jari. Bisa juga diakibatkan penekanan rahim yang membesar
terhadap kumpulan jaringan saraf di daearh rongga panggul.
Mengubah-ubah
posisi biasanya akan mengurangi gejala ini. Kecuali itu perbanyaklah
mengkonsumsi sayuran dan vitamin-vitamin khusus untuk sistem saraf. Kondisi ini
tak perlu terlalu dikhawatirkan karena tak membahayakan ibu maupun janin. Bila
berlanjut terus, sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter kandungan Anda.
*
Kejang kaki.
Kejang
kaki biasanya disebabkan kelebihan fosfor dan kelebihan kalsium dalam darah.
Biasanya dokter menyarankan untuk meminum tablet kalsium tanpa fosfor.
Bila
ibu hamil mengalami kejang pada betis, luruskan kaki dan lekukkan mata kaki
serta jari-jari kaki ke atas ke arah hidung Anda. Lakukan beberapa kali
menjelang tidur. Atau bisa juga berdiri di atas permukaan yang dingin.
*
Kulit Kehitaman
Ada
beberapa ibu hamil yang mengalami perubahan kulit menjadi kehitaman di
tubuhnya, misalnya di bagian leher, ketiak, atau perut. Perubahan tersebut
disebabkan oleh peningkatan hormon MSH (melanophore stimulating hormone).
Perubahan kulit tersebut sulit dihilangkan selama kehamilan. Tetapi akan
berangsur-angsur hilang setelah melahirkan.
Ibu
tak perlu mengkhawatirkan keadaan ini. Apalagi jika melihat ibu hamil lain
tidak mengalaminya. Memang tidak semua mengalami hal yang sama. Bahkan, pada
kehamilan pertama dan kedua pun kerap terjadi perbedaan.
*
Masalah Gigi
Gangguan
keseimbangan hormon saat hamil bisa mengakibatkan pembengkakan pada gusi. Bila
kondisi ini terus berlanjut dan parah, tentu akan sangat mengganggu fungsi
pengunyahan (gigi berlubang atau goyang). Gangguan ini tidak terjadi
sendirinya, tetapi disebabkan ibu hamil malas merawat gigi dan kebersihan
mulutnya.
Tentu
saja ibu tidak boleh membiarkan keadaan ini sampai berlanjut. Jagalah
kebersihan dan kesehatan mulut dan gigi secara benar. Yang perlu diingat
penggunaan obat-obatan pereda sakit gigi yang tidak terkontrol dan terus
menerus dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan janin. Karena itu setiap
obat yang akan ibu konsumsi, harus sepengetahuan dokter.
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Di
masing-masing daerah terdapat adat istiadat sosial budaya yang berbeda terhadap
kesehatan ibu hamil. Masyarakat boleh saja mempercayai budaya di sekitarnya.
Namun alangkah baiknya jika masyarakat dapat menyaring hal baik dan hal buruk
dari budaya tersebut. Jika hal tersebut baik atau menguntungkan bagi ibu hamil,
maka hendaknya dilakukan. Tetapi jika hal tersebut merugikan bagi ibu dan janin
hendaknya tidak dilakukan agar ibu dan bayi tetap sehat dan selamat ketika proses
persalinan.
Di
era modern ini sudah banyak sekali alat-alat canggih untuk mendeteksi
kehamilan. Bahkan seorang bidan maupun dokter dapat meprediksi kelahiran bayi.
Setidaknya ibu hamil rutin memeriksakan kehamilannya agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan. Seperti halnya bayi lahir cacat. Selain itu agar sang
ibu dan bayi mempunyai kontak batin yang kuat.
DAFTAR
PUSTAKA
http://yuwielueninet.wordpress.com/2008/03/17/gangguan-yang-datang-saat-hamil/
http://yohanamarina.blogspot.com/2010/11/aspek-sosial-budaya-dan-kesehatan-ibu.html
http://dheeachtkeyz.blogspot.com/2010/11/aspek-sosial-budaya-yang-berhubungan_19.html
http://ilyaszulhilmi.blogspot.co.id/2013/10/adat-istiadat-upacara-adat-sunda.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar