STANDART OPERASIONAL PROSEDUR DAN CHECK LIST PENGAMBILAN DARAH VENA
Dosen
pengampu : Muzzayanatur Rahma, SKM
Disusun oleh :
1.LISBETH
YOLANDA PRADITA (P1337424215001)
2.MAYA
WULANDARI P.G. (P1337424215002)
3.
ERVINA SUHARNI WULANDARI (P1337424215003)
4.
NUR INTAN KARTIKA SARI (P1337424215004)
5.
ANNISA INTAN PUSPITASARI (P1337424215005)
6.
ARISTA WIDININGTYAS (P1337424215006)
7.
SHERLY PUSPITASARI (P1337424215007)
8.
KARTIKA UTAMI (P1337424215008)
9.
SITI EKA PRAMITA NINGTYAS (P1337424215009)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
PRODI
DIII KEBIDANAN MAGELANG
TAHUN
AJARAN 2015/2016
![]() |
PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH
|
||
No.
Dokumen
|
No.
Revisi
|
Halaman
I/II
|
|
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
|
Tanggal
terbit
………………
|
Ditetapkan oleh
Program Studi Kebidanan Magelang
Poltekkes Kemenkes Semarang
|
|
PENGERTIAN
|
Cara pengambilan darah dengan menusuk
area pembuluh darah vena dalam fossa cubiti, vena saphena magna / vena
supervisial lain dengan menggunakan spuit.
|
||
TUJUAN
|
1.
Untuk mendapatkan sampel darah vena
yang baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan.
2.
Untuk menurunkan resiko kontaminasi dengan darah (infeksi, needle stick
injury) akibat vena punctie bagi petugas maupun penderita.
3.
Untuk petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan darah (phlebotomy)
|
||
INDIKASI
|
………………….
|
||
PETUGAS
|
Mahasiswa
Bidan
|
||
PERALATAN
|
1.
Spuite atau jaurm suntik 3 ml atau 5ml
2.
Torniquet
3.
Kapas alkohol
4.
Plesterin
5.
Anti koagulan/ EDTA
6.
Vacuum tube
7.
Bak injeksie) Prosedur Kerja
|
||
PROSEDUR PELAKSANAAN
|
A. Tahap Pra Interaksi
B. Tahap Orientasi
1.
Salam pada pasien
2.
Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien
senyaman mungkin.
3.
Jelaskan maksud dan tujuan tentang tindakan yang akan dilakukan
C. Tahap Kerja
1.
Mencuci tangan dengan teknik 6 langkah
dan mengeringkan dengan handuk.
2.
Meletakkan alat dan bahan didekat
pasien.
3.
Menutup tirai guna menjaga privasi
pasien.
4.
Memakai handscoon.
5.
Minta pasien meluruskan lenganya,
pilih tangan yng banyak melakukan aktivitas.
6.
Minta pasien untuk mengepalkan
tangannya.
7.
Pasangkan torniqket kira-kira 10 cm
diatas lipatan siku.
8.
Pilih bagian vena mediana cubiti atau cephalica. Lakukan perabaan (palpasi)
untuk memastikan posisi vena. Vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastic
dan memiliki dinding tebal.
9.
Jika vena tidak teraba, lakukan
pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5 menit pada daerah lengan.
10. Bersihkan
kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol 70% dan biarkan kering, dengan catatan kulit yang sudah
dibersihkan jang dipegang lagi.
11. Tusuk
bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum telah masuk ke dalam vena, akan terlihat darah
masuk kedalam semprit (flash). Usahakan sekali tusuk vena, lalu torniquet dilepas.
12. Setelah
volume darah dianggap cukup, minta pasien membuka kepalan tangannya.
13. Letakan
kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan / tarik jarum. Tekan kapas beberapa saat lalu plester selama ± 15
menit.
14. Merapikan
alat.
15. Melepas
handscoon.
16. Mencuci
tangan dengan air mengalir.
D. Tahap Terminasi
1.
Melakukan evaluasi tindakan.
2.
Berpamitan kepada pasien.
3.
Merapikan alat.
4.
Mendokumentasikan tindakan dan
hasilnya lengkap dengan tanggal, jam, tanda tangan, dan nama pelaksana.
|
||
REFERENSI
|
Kusmiyati,
Yuni.2007.Keterampilan Dasar Praktik
Klikik Kebidanan.Yogyakarta:Fitramaya
|
PRASAT :
PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH VENA
- SIKAP
No
|
LANGKAH
|
NILAI
|
||
0
|
1
|
2
|
||
1.
|
Menyambut dan memperkenalkan diri pada klien
dengan ramah dan sopan.
(Memberi salam, menyebut nama, senyum).
|
|
|
|
2.
|
Percaya diri (tenang, suara jelas, lancar).
|
|
|
|
3.
|
Menjelaskan tujuan dan
prosedur/proses/langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan.
|
|
|
|
4.
|
Memberikan rasa empati pada klien
(menanyakan/menjelaskan kondisi,mendengarkan keluhan)
|
|
|
|
5.
|
Melakukan komunikasi efektif selama
pemeriksaan dan tindakan (bahasa Indonesia/sesuai budaya,kontak mata, verbal
jelas, intonasi)
|
|
|
|
- PENGAMBILAN
SPESIMEN DARAH VENA
No
|
LANGKAH
|
NILAI
|
||
0
|
1
|
2
|
||
1.
|
Memberitahu
dan menjelaskan pada pasien tindakan yang dilakukan.
|
|
|
|
2.
|
Menyiapkan
alat dan bahan.
|
|
|
|
3.
|
Memasang
sampiran.
|
|
|
|
4.
|
Mengatur
posisi pasien senyaman mungkin.
|
|
|
|
5.
|
Mencari
daerah yang terlihat jelas venanya.
|
|
|
|
6.
|
Membebaskan
daerah yang akan disuntik dari pakaian.
|
|
|
|
7.
|
Mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir, mengerikan dengan handuk bersih.
|
|
|
|
8.
|
Memakai
sarung tangan.
|
|
|
|
9.
|
Memasang
pengalas di bawah daerah/tempat yang akan diambil darahnya.
|
|
|
|
10.
|
Mengikat
bagian di atas daerah yang akan disuntik/diambil darahnya dengan karet
pembendung/ tourniquet, pasien dianjurkan mengepalkan tangannya.
|
|
|
|
11.
|
Menghapus
hamakan/ mendisinfeksi kulit dengan kapas alcohol secara sirkular dengan
diameter ±5 cm.
|
|
|
|
12.
|
Menegangkan
kulit dengan tangan yang tidak dominan.
|
|
|
|
13.
|
Menusukkan
jarum ke dalam vena, dengan tangan dominan (jarum dan kulit membentuk sudut
±20⁰)
|
|
|
|
14.
|
Menarik
sedikit penghisap untuk aspirasi
apakah jarum sudah masuk vena.
|
|
|
|
15.
|
Membuka
karet pembendung, anjurkan pasien membuka kepalan tangan (bila darah telah
terlihat pada tabung spuit).
|
|
|
|
16.
|
Menarik
penghisap sehingga darah masuk ke dalam tabung spuit, hisap sebanyak
kebutuhan.
|
|
|
|
17.
|
Menarik
jarum keluar, dengan meletakkan kapas alcohol di atas jarum dan tarik jarum
keluar.
|
|
|
|
18.
|
Memasukkan
darah dalam spuit ke dalam botol yang tersedia (memasukkan agak miring, dan
tidak terlalu keras menyemprotkannya).
|
|
|
|
19.
|
Memberi
label pada botol, dan siap dibawa ke laboratorium untuk pemerikasaan.
|
|
|
|
20.
|
Membereskan
alat, buang alat suntik dengan benar.
|
|
|
|
21.
|
Mencuci
sarung tangan dalam larutan klorin 0,5%, lepas sarung tangan secara terbalik
dan merendam dalam larutan klorin selama 10 menit.
|
|
|
|
22.
|
Mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih.
|
|
|
|
23.
|
Melakukan
dokumenatsi tindakan yang telah dilakukan.
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar